Sabtu, 27 Oktober 2012

Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasar Manusia


BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. Oleh karana itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan  perawat untuk memahami hunbungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Menurut teori ini,  beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih mencari makanan daripada melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga diri.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.

B.     HAL-HAL YANG MENDASARI PEMAHAMAN Kebutuhan Dasar Manusia
Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanivestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan siswa.
Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Peran pendidik yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta peserta didiknya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).
Hal ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses pendidikan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap orang. Misalnya tanggung jawab orangtua terhadap anaknya, demikian juga tanggung jawab pendidik untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar peserta didik. Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan proses pendidikan. 

C.     MODEL-MODEL Kebutuhan Dasar Manusia
1.      Abraham Maslow
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut :
ü  Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.
Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta bisaanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia.
ü  Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak dikenal.
ü  Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
ü  Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Kebutuhan ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, kepercayaan diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
ü  Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya. Merupakan kebutuhan tertinggi dalam Hierarku Maslow, merupakan kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu memahami bahwa:
·         Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang maksimal. 
·       Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan di bawahnya penuhi. 
·       Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul sesuatu kondisi patologis. 
·  Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing. 
·         Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas
·       Walaupu kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan sifatnya dapat ditunda 
·      Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan masalah. 
·  Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak memenuhinya. Ini disebabkan oleh  rangsangan yang berasal dari faktor eksternal dan internal. 
·   Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui berbagai cara. 
·   Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi   kebutuhan lainnya.
Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahny harus terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan kebutuhan yang pertama.
2.      Virginia Henderson
Teori Virginia Handerson (Hammer dan Henderson, 1955) mengcangkup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson (1964) mendefinisikan kebutuhan dasar manusia ada  14:
a.       Bernapas secara normal
b.      Makan dan minum cukup
c.       Eliminasi
d.      Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
e.       Istirahat dan tidur
f.       Memilih cara berpakian; berpakian dan melepas pakian
g.      Mempertahankan  temperatur  tubuh  dalam rentang normal
h.      Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
i.        Menghindari bahaya dari lingkungan
j.        Berkomukasi dengan orang lain
k.      Beribadah menurut keyakinan
l.        Bekerja yang menjajikan prestasi
m.    Bermain dan berpatisipasi  dalam bentuk rekreasi
n.      Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal.  
3.      Richard Kosh
Mengadaptasi hirarki Maslow dan membenarkan kategori kebutuhan diantara kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman mencakup sex, aktifitas, eksplorasi, manipulasi, novelty.
R. Kosh menegaskan :
·         Kebutuhan anak-anak untuk mengeksplorasi
·         Manipulasi lingkungan untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan secara optimal.
Karakteristik kebutuhan dasar :
1.      Semua manusia mempunyai kebutuhan dasar yang sama
a.       Kebutuhan perseorang akan dimodifikasi sesuai kultur.
b.      Persepsi terhadap kebutuhan bervariasi tergantung kemampuan belajar dan stndard kebudayaan.
2.      Manusia memenuhi kebutuhan dasar mereka tergantung kepada prioritasnya.
3.      Kebutuhan dasar secara umum harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda.
4.      Kelemahan dalam mendapatkan kebutuhan satu atau lebih dapat menimbulkan homeostasis   imbalance, tidak dapat terpenuhi sakit.
5.      Kebutuhan dapat ditimbulkan oleh berbagai rangsangan eksternal / internal
Internal: rasa lapar membuat seseorang berfikir tentang makanan.
Eksternal: bentuk kue yang menarik.
6.      Seseorang yang merasakan kebutuhannya dapat menanggapi berbagai cara untuk mendapatkannya. Memilik respon, sebagian besar tergantung kepada pengalaman belajar, nilai, budaya.
7.      Kebutuhan-kebutuhan saling berinteraksi, beberapa kebutuhan tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lain.

4.      Martha E. Rogers
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu sama lain. Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing- masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal dengan konsep manusia  manusia sebagai unit.

5.      Jhonson
Jhonson mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Dalam pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang timbul.

6.      Sister Calista Roy
Menurut Roy, manusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk mencapai keseimbangn atau homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi fokal, stimulasi konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses penyesuaian diri, individu harung meningkatkan energinya agar mampu mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki tujuan untuk meningkatkan respon adaptif. Karenanya, Roy secara ringkas berpendapat bahwa individu sebagai makhluk biopsikososio-spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki mekanisme untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap perubahan lingkungan tersebut.

D.    KARAKTERISTIK SESEORANG YANG KEBUTUHAN DASARNYA TERPENUHI
Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis. Dalam konteks homeostasi, suatu persoalan atau masalah dapat dirumuskan sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya kebutuhan, dan kondisi tersebut lebih lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis maupun psikologis seseorang.

BAB III
KESIMPULAN
Pengetahuan tentang kebutuhan manusia dapat membantu pendidik dalam berbagai hal. Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan ilmu pengetahuan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan pendidik untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat  memberikan pendidikan.
Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan peserta didik.
Beberapa ahli mengemukakan teori tentang model kebutuhan dasar manusia seperti Abraham Maslow, Virginia Henderson, Richard Kosh, Martha E. Rogers, Johnson, Sister Calista Roy.

ANALISIS
Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis. Sebagai pendidik terutama di dalam ilmu pengetahuan alam kita bisa membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang dengan mengetahui konsep dasar manusia dan kebutuhan dasar manusia dengan begitu proses belajar akan berjalan dengan baik. Selain itu kita juga bisa tahu kapan ketika siswa/peserta didik kita mengalami kesulitan dalam menerima/berproses dalam kegiatan pembelajaran sehingga kita bisa melakukan penanganan yang tepat bagi siswa/peserta didik tersebut. Kebutuhan dasar manusia ini menjadi tolok ukur bagi para pendidik untuk terus memperbaiki system kependidikan yang ada terutama di dalam pembelajaran Ipa sehingga nantinya mampu menjalankan perannya dengan baik dan mampu memenuhi segala kebutuhan siswanya akan ilmu pengetahuan alam itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Alimul,aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.      
Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba  Medika.
Iqbal Mubarak, Wahit. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

Selasa, 23 Oktober 2012

Always Remembering of You


Nuansa harmonis penuh warna oranye ruangan ini mengingatkaku kepada sekian milyaran kenangan yang terputar kembali di pelupuk mata. Senyum lebar yang selalu terpasang ketika semua kenangan masa itu teringat olehku. Alunan musik Sheila On 7 yang masih terdengar merdu dan sangat familiar di kuping selalu terdengar apik untuk kami ikut bersenandung. Semangkok Soto Ayam dengan krupuk dan es jeruk merupakan menu andalan kami ketika waktu istirahat datang. Meja ini hingga sekarang pun tak berubah bentuk, hanya berubah warnanya saja tapi tak mengurangi kenangan yang ada. Meja kedua dari belakang ini selalu menjadi meja favoritku untuk menyantap menu makan siang. Lengkap sudah, tempat favorit dengan menu makanan favorit pula. Sempurna ketika semua itu ditambah dengan kehadiran sahabat baruku, Jenita.
“Mau makan apa mbak?” suara ibu-ibu separuh baya itu memecah lamunanku.
“Seperti biasa aja mbok, soto sama es jeruk” jawabku.
“Siap mbak, datang kesini pasti kangen masa-masa kecil dulu ya mbak?” tanyannya ;agi.
Pertanyaan itu hanya kubalas dengan senyuman getir teringat semua kenangan yang sangat membuatku semakin merasa bersalah. Suara parau mbok Jum tak pernah berubah walaupun saat ini sudah berumur 62 tahun. Dia adalah saksi kunci kisah persahabatanku dengan Jeni.
Masuk ke Sekolah Menengah Pertama tentu sangat diimpikan bagi remaja seusiaku yang baru saja lulus dari Sekolah Dasar. Saat itu tepat di umurku yang ke 13 tahun, ketika anak seusiaku memang bisa dibilang masa Puber yang  mana masa itu adalah masa-masa yang penuh akan rasa ingin tahu. Mungkin bagi orang-orang dewasa kami anak SMP masih sangat kecil dan masih perlu banyak bimbingan. Ya memang, saat ini mungkin ketika mengingat masa itu 8 tahun yang lalu mampu membuat kita berkata “betapa konyolnya aku waktu itu, sok tau!!”.
***
Jeni Takisa, gadis yang biasa dipanggil dengan Jeni ini adalah teman pertama yang aku temui ketika aku baru menjadi siswi baru di salah satu Sekolah Menengah favorit di Kotaku. Dia memiliki rambut yang hitam legam sebahu dan memiliki kulit yang putih bersih. Ya bisa dibilang kulitnya lebih putih jika dibandingkan kulitku. Jeni memiliki satu lesung pipit di pipi kanannya dan apabila dia senyum maka lesung pipit itu akan terlihat sangat manis jika dipadukan dengan gigi gingsulnya yang juga dimilikinya. Orangnya sangat ceria dan pandai sekali dalam bergaul dan prestasi non ademiknya juga luar biasa apalagi di bidang olahraga dan musik.
Aku sendiri memilih untuk masuk di sekolah tersebut karena disuruh Ibuku yang notabene adalah seorang Guru BK di sana. Dan waktu itu karena akupun tidak tahu mesti melanjutkan sekolah ke mana. Yang ada dipikiranku saat itu hanyalah  mengiyakan tawaran ibuku untuk masuk ke sekolah dimana Ia mengajar di sana.
Aku memiliki perawakan yang tidak cukup tinggi dengan rambut yang tidak terlalu panjang sekitar di bawah bahu. Tak ada sesuatu yang istimewa dari fisikku karena dari kecil bisa dibilang aku sangat tidak perduli dengan penampilanku. Mungkin yang bisa sedikit dibanggakan adalah kemampuanku dibidang akademik, karena terhitung dari kelas 1 Sekolah Dasar aku tak pernah luput dari deretan ranking  10 besar. Mungkin hanya itu yang bisa orangtuaku banggakan mengenai anaknya ketika dia bertemu dengan teman-teman seprofesinya.
Persahabatanku dengan Jeni dimulai saat kami tak sengaja bertemu saat registrasi 3 hari sebelum masuk sekolah. Saat itu kami hanya saling senyum tanpa saling berkenalan dan menyebutkan nama masing-masing. hingga hari pertama aku masuk sekolah dan mendengarkan pembagian kelas ternyata aku dan Jeni di kelompokkan menjadi satu kelas.
“Hei, aku Jeni, 3 hari lalu yang kita sempat bertemu ternyata satu kelas” ucapnya dengan mengawali perkenalan kami saat itu.
“Aku Devira, panggil aja Vira..” jawabku singkat.
Dan saat itulah kami saling berkenalan satu sama lain. Keseharianku di sekolah sangat menyenangkan waktu itu apalagi di tambah dengan kehadiran Jeni sebagai teman dekatku. Perlahan hubungan pertemanan kami memang menjadi lebih dekat. Banyak kegiatan baik di dalam sekolah ataupun di luar sekolah yang kita habiskan bersama. Dan kantin di belakang sekolahku itulah yang bisa dikatakan menjadi basecamp kami dalam bercanda tawa sembari mengisi perut kosong kami setiap harinya. Banyak hal yang sering kami bagi, dari cerita keseharian hingga hal pribadi kami satu sama lain juga tak luput dari pembicaraan keseharian. Kami sering heboh ketika bertemu kakak kelas yang kami sukai saat itu. Namanya Toni, anak kelas 2 dengan sejuta charisma yang terpancar darinya itulah yang membuat kami tak kuasa untuk tidak menyukainya. Ada lagi Fitri, anak kelas 2 juga yang tak luput dari pembahasan kami setiap harinya. Gadis centil dan menyebalkan itu selalu tebar pesona kesana-kemari hingga membuat merah mata kami saat melihatnya. Dan masih banyak cerita lagi yang selalu kami bagi setiap harinya. Saat itu betapa senangnya aku memiliki sahabat seperti Jeni, hingga ia mampu membuatku menjadi anak yang optimis, ceria, penuh rasa peduli dan tidak merasa terspesialkan karena statusku sebagai anak seorang guru disana. Mungkin bisa dibilang dialah satu-satunya teman di kelasku yang mau berteman denganku karena temanku yang lainnya banyak yang takut mendekatiku karena memang sangat segan dengan statusku di sekolah sebagai anak guru.
Hal lain yang sering aku lakukan dengannya adalah nongkrong di kantin belakang sekolah. Yang tadi telah aku sebutkan, disanalah tempat favorit kami. Aku dan Jeni sangat menyukai grup band Sheila On 7 dan tentu saja lagu favorit kami berdua adalah Sahabat. Tak jarang kami selalu memaksa mbok Jum untuk memutarkan lagu tersebut ketika kami sedang berada di sana hingga tanpa disuruh pun mbok Jum tahu apa yang mesti dia lakukan tanpa kami perlu memintanya bahkan bisa satu album dia putarkan untuk kami. Bagitulah kedekatan kami saat itu, kami tak pernah saling bermusuhan ataupun saling menjelekkan satu sama lain. bisa dibilang saat itu aku bagaikan menemukan kunci gembokku yang hilang. Namun kedekatan kami itu ternyata tak semulus yang kami pikirkan. Diam-diam ibu mengetahui kedekatanku dengan Jeni.
“Vir, ibu dengar kamu deket banget ya sama Jeni?” tanya ibu waktu kami sedang makan malam di ruang makan.
“Iya Bu, dia anaknya baik.” jawabku.
“Ibu gak mau kamu terlalu dekat dengan dia, betemanlah sewajarnya Vir” ucap ibu.
“Tapi aku ingin punya sahabat Bu, dan Jeni sangat baik padaku” jawabku.
“Ibu tahu, tapi ibu cuma tidak ingin anak ibu kenapa-kenapa. Kamu tidak tahu kan bagaimana latar belakang keluarga Jeni? Ibunya Jeni itu seorang sinden di kampungnya sedangkan ayahnya hanyalah pegawai rendahan di kecamatan, apalagi kalau kau tahu kedua kakaknya Jeni yang tingkah lakunya seperti preman kampung dengan banyak Tato disekujur tubuhnya. Ibu hanya tidak mau kau mendapatkan pengaruh buruk dari Jeni.” Kata ibu.
“Tapi Bu, itukan keluarganya bukan Jeni. Jeni selama ini sangat baik padaku dan tak pernah mengajakku berbuat yang aneh-aneh. Aku senang berteman dengannya Bu” sanggahku dengan penuh kesal.
“Kamu itu tidak mengerti, Vir. Pokoknya ibu cuma mau kamu jagak jarak dengan Jeni. Tak usah berteman dekat dengannya, cari saja teman dekat yang lain asal jangan Jeni.” Ucap ibu dengan nada tak serendah sebelumnya.
“Tapi Bu, aku hanya…” belum selesai pembelaanku terucap ibu sudah langsung menyerangku dengan pernyataan terakhirnya yang tidak bisa terbantahkan lagi.
“Pokoknya ibu tidak mau mendengar kamu bermain dengan Jeni lagi. Ibu harap kamu bisa mengerti.” Ucap ibu sekaligus menutup pembicaran kami malam itu di meja makan.
Semenjak kejadian itu hubungan kami semakin lama semakin jauh. Awalnya akulah yang memulai untuk menjaga jarak dengannya. Takut kalau ibu tahu kalau aku masih dekat dengan Jeni. Hingga keganjilan tingkah lakuku itu ditangkap oleh Jeni dan akhirnya dia tahu mengapa tingkah lakuku berubah dari salah satu teman sekelasku. Dengan hanya hitungan hari pertemanan kami lambat laun mulai meregang. Kami tidak bermusuhan hanya saja kami saling menjaga jarak satu sama lain. Hingga hari itu sewaktu pulang sekolah Jeni menarik tanganku dan membawaku ke kanting belakang sekolah.
“Vir, aku cuma mau minta maaf sama kamu. Maaf karena latar belakang keluargaku yang tidak baik membuat pertemanan kita pun tak diinginkan oleh ibumu seorang Guru BK. Aku tahu itu sangat wajar sekali dilakukan oleh orang tua manapun. Asal kamu tahu, ini kesekian kalinya aku harus kehilangan teman dekatku setelah teman dekatku di SD dulu karena latar belakang keluargaku. Bahkan dia terpaksa dipindahklan oleh orang tuanya kesekolahan lain. Jujur, aku sangat sayang deganmu sebagai sahabat terbaik yang pernah aku temui. Sekali lagi maafin aku ya.” Ucapnya kepada ku.
 “Aku juga minta maaf, Jen. Dan aku berharap hubungan pertemanan kita tetap berjalan meski tak sedekat dulu lagi.” balasku lalu dengan buru-buru kau meninggalkannya.
Aku tak berdaya saat itu mendengar ucapannya yang begitu tulus ia katakan padaku. Ingin rasanya aku memeluknya saat itu, sahabat terbaik yang pernah aku dapatkan. Ingin sekali rasanya aku menumpahkan segala keluh kesahku ke dia saat itu. Perbincangan terakhir kami yang disaksikan bangunan kantin ini, tempat favorit kami berdua.
Semenjak saat itu pertemanan kami hanya sewajarnya saja, persis seperti apa yang diinginkan oleh ibu. Kalaupun ada yang harusnya kami bicarakan itu hanya sewajarnya seperti pembicaraanku dengan teman sekelasku yang lainnya. Dan semenjak itu juga aku kembali ke pribadiku yang dahulu, cuek dan ngomong seperlunya saja. Hingga tak terasa sampai Ujian Akhir Sekolah telah kulewati dan pengumuman kelulusan itu sudah di depan mata. Ya, aku lulus dengan peringkat pertama di tanganku, persis seperti keinginan orangtuaku saat. Dan akhirnya aku dan Jeni berpisah, untuk kesekian kalinya lagi bukan karena keinginan orangtuaku tetapi keadaan dan waktulah yang akhirnya memisahkan kita berdua.
***
Kabar terakhir darinya yang aku terima 2 tahun yang lalu dari temanku yaitu Jeni sekarang kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Swasta dengan mendalami studi keperawatan. Dan aku tahu  itu memang cita-citanya sejak kami satu sekolah sekolah di SMP dulu.
“Neng, ini pesanannya, silahkan dimakan!” ucap mbok Jum memecah lamunanku.
“Iya Mbok, terimaksih.” Jawabku.
“Oh iya Neng, beberapa minggu yang lalu mbak Jeni datang kemari juga. Dia sangat cantik sekarang seperti neng Vira, sampai pangling Mbok ngenalinnya untung saja neng Vira sering kesini jadi mbok sudah hafal.” Ucapnya.
Kerongkongan ini tiba-tiba terasa kering bagaikan padang pasir saat aku mendengar apa yang dikatakan Mbok Jum. Rasa rindu ini masih sangat kuat, ingin rasanya aku bertemu dengannya walaupun hanya sebentar saja. Aku hanya ingin bilang kepadanya bahwa Dia masih tetap menjadi teman terbaik yang pernah aku miliki sampai saat ini. Pertemanan kami tak pernah terawali dan sampai saat ini pun pertemanan kami tak pernah terakhiri. Sampai kapan pun pengalaman luar biasa ini tak pernah aku lupakan.
Terimakasih Bu, darimu kudapatkan semua pengalaman ini yang berharga ini. Mungkin kalau semua ini tak pernah aku alami, aku tak akan pernah mengerti apa arti rasa kehilangan dan rasa memiliki yang sesungguhnya, darimu aku berlajar ikhlas dalam menjalanai hidup. Tak pernah sekali pun aku menyalahkanmu atas kejadian dulu. Aku tahu, kau hanya ingin melakukan yang terbaik untuk anak-anakmu. 

PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI-CIRINYA



1.     Krech Crutchfield and Ballachey
“a society is that it is an organized collectivity of interacting people whose activities become centered around a set of common goals, and who tend to share common believe, attitudes, and of action.”

“masyarakat adalah sekumpulan yanng terorganisir dari orang-orang yang berinteraksi yang mana kegiatannya berpusat pada tujuan bersama, dan yang mana cenderung untuk berbagi mengenai percaya, sikap, dan tindakan.”

Ciri atau unsur Masyarakat:
1.     Kumpulan orang yang terorganisasi
2.     Sudah terbentuk lama
3.     Sudah memiliki system social atau struktur social tersendiri
4.     Memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama

Pada konsep ini, masyarakat lebih dicirikan oleh interaksi, kegiatan, tujuan, keyakinan, dan tindakan sejumlah manusia yang sedikit banyak berkecenderungan sama.
 Mereka percaya bahwa televisi bertanggung jawab dalam membentuk, atau mendoktrin konsepsi pemirsanya mengenai raelitas sosial yang ada disekelilingnya.


2.     Fairchild
“society is a group human beings cooperating in the pursuit of several of their major interest, invariably including self maintenance and self-perpetuation, the concept of society includes continuity, complex associational relationships, and a composition including representatives of fundamental human types, specifically men, women, and children.”

“masyarakat adalah sekelompok manusia yang bekerja sama dalam mengejar beberapa kepentingan utama mereka, termasuk memelihara diri dan kelangsungan hidup, konsep masyarakat termasuk kesinambungan, hubungan asosiasional yang kompleks, dan komposisi termasuk perwakilan dari jenis manusia yang mendasar, khususnya laki-laki, wanita, dan anak-anak.”

Ciri atau unsur masyarakat:
1.      Kelompok manusia
2.      Adanya keterpaduan atau kesatuan diri berlandaskan kepentingan utama
3.      Adanya pertahanan dan kekekalan diri
4.      Adanya kesinambungan
5.      Adanya hubungan yang pelik diantara anggotanya

Menurut konsep ini, karakteristik dari masyarakat itu sendiri adalah adanya sekelompok manusia yang menunjukkan perhatianya bersama secara mendasar, pemeliharaan kekelan bersama perwakilan manusia menurut sejenisnya yang berhubungan satu sama lain secara berkesinambungan jadi relasi manusia sebagai suatu bentuk masyarakat tidak terjadi dalam waktu yang singkat.

3.      Paul B. Horton & C. Hunt
“a society is a relatively independent, self-perpetuating human group who occupy territory, share a culture, and have most their association within this group.”

“masyarakat adalah relatif independen,  sekelompok manusia mengabadikan diri menempati wilayah, berbagi budaya, dan memiliki sebagian besar hubungan mereka dalam kelompok ini.”

Ciri atu unsur masyarakat:
1.      Kelompok manusia
2.      Sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal
3.      Menempati suatu kawasan
4.      Memiliki kebudayaan
5.      Memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan

Dengan demikian, karakteristik dari masyarakat itu terutama terletak pada kelompok manusia yang bebas dan bersifat kekal, menempati kawasan tertentu, memiliki kebudayaan serta terjalin dalam suatu hubungan di antara anggota-anggotanya.
Di antara istilah (konsep) masyarakat yang telah dikemukakan di atas, tidak ada perbedaan ungkapan yang mendasar, justru yang ada yaitu mengenai persamaannya. Yang utama, masyarakat itu merupakan kelompok atau kolektivitas manusia yang melakukan antar hubungan, sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama.